Sepertinya, setiap tahun di bulan april sudah menjadi keharusan bagi bangsa indonesia menjadikan kartini sebagai sosok perempuan yang di imagekan sebagai perempuan yang mengilhami kemajuan kaum hawa di negeri ini. sampai dirayakan...apakah benar Raden Ajeng Kartini ini satu-satunya perempuan pada zamannya yang hebat?padahal pada zamannya di tempat lain di negeri ini banyak wanita yang fikirannya lebih maju dari kartini?kenapa mesti RA Kartini ya yang ditonjolkan??
Kartini adalah korban dari ketidakadilan dalam kelaurga keraton- kalau tidak disebut masyarakat jawa-. Masyarakat jawa yang belum tersentuh oleh cahaya terang Islam. Pada zamannya, adalah aib perempuan belajar tinggi-tinggi, apalagi jauh jauh,perempuan cukup belajar masak, menjahit, harus mau dijodohkan, ngurus suami dan merawat anak anak. Orang yang punya jabatan tinggi, harus dihormati, masyarakat harus menundukan pandangannya jika berpapasan dengan mereka bahkan berjongkok. lihat saja ala kraton orang mundur mundur sambil jongkok meninggalkan raja.
Berbeda dengan masyarakat yang sudah tersentuh cahaya islam pada zaman itu, perempuan tidak dilarang menuntut ilmu, makanya mereka ada yang menjadi panglima perang, ada yang menjadi admiral, ada yang menjadi guru. Tetapi kenapa harus Kartini yang dianggap sebagai pengusung emansipasi?. Kenapa bukan Dewi Sartika yang mampu membuat perempuan saat itu bisa menuntut ilmu? atau pahlawan perempuan asal aceh yang nota bene aceh sudah tersentuh dengan cahaya islam? jauh lebih maju pemikirannya bahkan pekerjaannya dari pada kartini yang terbelenggu adat keluarga-kalau tidak dikatakan adat jawa-.
Perjuangan Kartini yang hanya ingin-cita cita- para perempuan bebas mendapatkan haknya untuk mendapat pengajaran, menutut ilmu yang jelas dalam islam pun diwajibkan, menjadi salah paham dan dipahami kebablasan. Betapa tidak! begitu banyak perempuan yang menyalahi kodratnya sebagai perempuan.Ya...banyak kartini yang berubah menjadi kartono. mereka bilang itu emansipasi padahal kartonosasi.
Tahukah sahabat..sebenarnya habis gelap terbitlah terang adalah pemahaman Kartini akan ayat Allah Minadz dzulumaati ilan nuur. Pernahkah sahabat dengar atau membaca, bahwa Raden Ajeng kartini mendapat pengajaran agama islam dari seorang wali yang kemudian guru ngajinya ini menghadiahi Al Quran pada saat Kartini menikah?
Atau...bisa jadi kartini yang diboomingkan justru karena beliau adalah korban ketidakadilan, ketertindasan perempuan di jawa. Sementara ditempat lain di negeri ini pada zamannya perempuan mendapatkan hak yang sama dengan laki laki dalam hal pendidikan peringatan kartiniadalah peringatan terbelenggunya perempuan di indonesia...kasihan Kartini....tapi lebih kasihan lagi kartini yang jadi atau ingin jadi kartono...wallaahu A'lam. bagaimana pendapatmu
Kartini adalah korban dari ketidakadilan dalam kelaurga keraton- kalau tidak disebut masyarakat jawa-. Masyarakat jawa yang belum tersentuh oleh cahaya terang Islam. Pada zamannya, adalah aib perempuan belajar tinggi-tinggi, apalagi jauh jauh,perempuan cukup belajar masak, menjahit, harus mau dijodohkan, ngurus suami dan merawat anak anak. Orang yang punya jabatan tinggi, harus dihormati, masyarakat harus menundukan pandangannya jika berpapasan dengan mereka bahkan berjongkok. lihat saja ala kraton orang mundur mundur sambil jongkok meninggalkan raja.
Berbeda dengan masyarakat yang sudah tersentuh cahaya islam pada zaman itu, perempuan tidak dilarang menuntut ilmu, makanya mereka ada yang menjadi panglima perang, ada yang menjadi admiral, ada yang menjadi guru. Tetapi kenapa harus Kartini yang dianggap sebagai pengusung emansipasi?. Kenapa bukan Dewi Sartika yang mampu membuat perempuan saat itu bisa menuntut ilmu? atau pahlawan perempuan asal aceh yang nota bene aceh sudah tersentuh dengan cahaya islam? jauh lebih maju pemikirannya bahkan pekerjaannya dari pada kartini yang terbelenggu adat keluarga-kalau tidak dikatakan adat jawa-.
Perjuangan Kartini yang hanya ingin-cita cita- para perempuan bebas mendapatkan haknya untuk mendapat pengajaran, menutut ilmu yang jelas dalam islam pun diwajibkan, menjadi salah paham dan dipahami kebablasan. Betapa tidak! begitu banyak perempuan yang menyalahi kodratnya sebagai perempuan.Ya...banyak kartini yang berubah menjadi kartono. mereka bilang itu emansipasi padahal kartonosasi.
Tahukah sahabat..sebenarnya habis gelap terbitlah terang adalah pemahaman Kartini akan ayat Allah Minadz dzulumaati ilan nuur. Pernahkah sahabat dengar atau membaca, bahwa Raden Ajeng kartini mendapat pengajaran agama islam dari seorang wali yang kemudian guru ngajinya ini menghadiahi Al Quran pada saat Kartini menikah?
Atau...bisa jadi kartini yang diboomingkan justru karena beliau adalah korban ketidakadilan, ketertindasan perempuan di jawa. Sementara ditempat lain di negeri ini pada zamannya perempuan mendapatkan hak yang sama dengan laki laki dalam hal pendidikan peringatan kartiniadalah peringatan terbelenggunya perempuan di indonesia...kasihan Kartini....tapi lebih kasihan lagi kartini yang jadi atau ingin jadi kartono...wallaahu A'lam. bagaimana pendapatmu